Monday, November 15, 2010

Madah Cinta Sholihah


Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang gadis remaja, Sholihah yang mengalami kekecewaan dalam hidupnya. Sejak ayahnya sakit ibu sholihah harus bekerja menjadi TKW untuk membiayai sekolah , biaya pengobatan Sholihah karena penyakit kronisnya sejak lahir dan biaya hidup sholihah. Awal kekecewaan Sholihah  bermula saat ibunya dipenjara dan divonis mati karena dituduh membunuh majikan laki-lakinya secara terencana padahal kenyataannya ibunya tidak sengaja membunuh majikannya saat ia akan diperkosa.
Dan setelah mendengar kabar itu ayah Sholihahpun meninggal. Karena kesedihan dan merasa ketidakadilan dalam hidupnya, akhirnya membuat Sholihah yang dulu gadis pendiam, pemalu dan murah senyum kini menjadi gadis yang suka berteriak menjelek-jelekan Allah dan Rasulullah, sampai-sampai ia diusir dari kampungnya. Peristiwa pengusiran itu dimuat dimedia massa karena saat itu setelah beberapa hari ia diikat didepan masjid dan tidak diberi makan, diru’yah dan diusir dari kampung dengan cara tiga langkah lalu sujud begitu terus  sampai akhirnya ia pingsan dan dibawa oleh seorang laki-laki, Neo yang menyukainya sejak pertemuan di counter hp tempat Sholihah bekerja.Neo merawat Sholihah di rumahnya. Karena tersebarnya berita itu maka Sholihah dipecat dari pekerjaannya dan beasiswa kuliahnya diputus serta iapun diusir oleh masyarakat sekitar rumah Neo. Akhirnya Sholihahpun berjalan tanpa tujuan, saat ia kelaparan ia bertemu dengan 3 anak kecil perempuan,Ira, Atti dan Meha serta 1 anak laki-laki Junaedi yang sedang menaiki becak tempat mengumpulkan barang-barang hasil mulung, lalu salah satu anak perempuan itu menyerahkan makan siangnya untuk Sholihah dan akhirnya Sholihahpun tinggal bersama mereka disebuah gubug  sebagai pemulung bersama mereka.
 Suatu hari penyakit Sholihah, kangker darah kambuh sehingga harus dirawat di Rumah Sakit, saat itulah datang utusan dari Arab,dari istri majikan ibunya. Ibunya memohon kepada istri majikannya sebelum dia dihukum mati agar istri majikannya memberikan uang untuk operasi Sholihah. Awalnya Sholihah menolak pemberian itu, tetapi setelah dia mengetahui bahwa Meha kecelakaan dan membutuhkan uang, maka Sholihahpun menerimanya. Kemudian dia melarikan diri menuju pemakaman ayahnya, tetapi di tengah perjalanan ia mendengar berita televisi bahwa ibunya telah meninggal karena tak tahan dengan siksaan selama di penjara. Dan akhirnya setelah melakukan sholat Sholihahpun menemui ajalnya.
Novel ini menunjukkan kepada kita bahwa kekuatan aqidah sangat dibutuhkan agar tetap kuat melalui berbagai hal yang tidak diinginkan dalam kehidupan, kendati sejatinya di atas semua ujian hidup itu kita mesti tetap tersenyum karena selalu ada Sentuhan Cinta Ilahi dan tak pernah membuat kita berhenti dari mengharap Rahmat Allah. Seperti halnya do’a yang diucapkan Sholihah :
Ya Allah , aku menangis karena takut terkena siksaMu
Ya Allah, aku menangis karena takut terkena murkaMu
Ya Allah, aku menangis karena takut terputus oleh rahmatMu
Tangisku untuk melebur dosa-dosaku
Tangisku untuk membersihkan berbagai aib
Tangisku adalah untuk menjadi kekasihMu

No comments:

Post a Comment