Saturday, November 20, 2010

Sepertiga Malam

Novel ini bercerita tentang perjalanan Farid Idzul Mubarok dalam mencari istri. Dia selalu berdo’a di sepertiga malam “ Ya Allah, kirimkanlah kepadaku seorang gadis sholihah. Aku ingin menikah muda ya Allah. Jadikanlah aku dan keturunanku sebagai hambaMu yang shalih-shalihah. Aku ingin menjadi pemuda yang bermanfaat bagi orang lain.Amin” Farid adalah pemuda Kudus yang kuliah di Yogyakarta, selain kuliah dia sangat aktif mengikuti organisasi, dia adalah mantan ketua ISMK (Ikatan Santri Mahasiswa Kudus). Karena dia lulusan santri maka dalam kamusnya tak ada kata pacaran bahkan saat dia dimintai ceramah di pengajian remaja saat KKN dia mengatakan “Takwa bila ditulis dengan huruf Arab terdiri atas empat huruf yaitu tak, qah, wawu dan ya’. Ta’ maksudnya tawadhu’, qaf maksudnya qanaa’ah, wawu maksudnya wara’ dan ya’ artinya yakin. Tawadhu’ artinya rendah hati,tidak sombong,tidak suka pamer. Qana’ah artinya menerima apa adanya, hidup sederhana, hidup apa adanya. Wara’ artinya menjaga, jangan sampai melakukan maksiat. Yakin artinya yakin akan janji Allah bahwa surge, neraka, alam kubur dan alam akhirat itu ada. Yakin jika semua yang kita lakukan di dunia pasti akan dimintai pertanggungjawabannya. Ada tujuh tahapan yang biasanya dilalui oleh mereka yang telah melakukan zina muhsan atau zina besar. Tujuh tahapan itu adalah watching, speaking, eating, touching, kissing, necking, petting, and intercous, Oleh karena itu untuk menghindari zina besar, kita harus menjaga pandangan kita,watching kita “ Tapi ada kebiasaan buruk Farid yang menurutnya susah untuk dia hilangkan walaupun dia sudah tahu bahwa hal itu dosa, Farid suka mendownload film porno dan cerita-cerita porno. Suatu hari ada miscall yang masuk ke hpnya dan malam harinya Farid mengiriminya sms yang ternyata seorang mahasiswi mataram, Sifa yang hanya iseng pencet nomor. Tapi inilah awal kisah cinta Farid.
Setelah malam itu hubungan Farid dan Sifa berlanjut, setiap hari mereka saling telepon atau hanya sms. Sms  motivasi dari Sifa yang ia pasang didinding kamar: Tiga perkara yang membawa keselamatan, yaitu taqwa kepada Allah disaat sendiri maupun ditengah keramaian, berkata benar disaat ridho maupun marah,sederhana disaat kaya maupun miskin. Tiga perkara yang membawa pada kebinasaan : hawa nasfu yang dituruti, kebatilan yang diikuti dan takjub pada diri sendiri.
Sifa seorang anak broken home akibat penceraian orang tuanya, banyak bertanya tentang Islam kepada Farid. Dan akhirnya Farid merasa bahwa Sifa adalah jodohnya, Jodoh ditangan Allah, seperti halnya rezeki dan mati. Karena berada di tangan Allah tugas kita adalah mengambil, meraih dan mengusahakannya. Orang harus mencari jodoh sama halnya mencari rezeki. Sehingga dengan keyakinan ia melamar Sifa lewat telepon walaupun Farid belum pernah melihat Sifa tetapi karena setelah sholat istikharah di menjadi sangat yakin. Dan Sifapun menerimanya setelah diyakinkan oleh Farid tentang apa pandangan dia terhadap seorang istri yaitu Istri adalah garwo, sigarane nyowo, soulmate. Istri itu tempat berbagi, Istri itu sepeti satu tubuh. Semuanya memiliki peran masing-masing yang bila salah satu sakit atau tidak dapat menjalankan perannya, maka seluruh tubuh juga merasakan sakit. Istri adalah pendamping hidup, partner dalam beribadah kepada Allah. Wanita terbuat dari tulang rusuk laki-laki yang letaknya dekat jantung, hati, lambung dan paru-paru. Jadi istrilah yang akan mendampingi suami dalam setiap detak jantungnya, dalam setiap hembusan nafasnya dan setiap gerak hatinya.
Sejak saat itu panggilan diantara merekapun telah berubah, Sifa memanggil abi sedang Farid memanggilnya honey. Dan pembicaraan mereka berdua sudah layaknya suami istri bahkan Farid kadang membuat gurauan porno. Tugas mereka selanjutnya adalah meyakinkan orang tua masing-masing untuk merestui mereka menikah muda. Tetapi kenyataannya ayah Sifa tak menyetujuinya sedang keluarga Farid dengan berat hati menyetujuinya. Pada saat liburan semester Sifa ke rumah ibunya di Malang dan kesempatan ini mereka gunakan untuk bertemu dan mengenal keluarga Sifa. Tapi pertemuan itu malah menjadi bencana bagi mereka berdua. Ujian itupun menimpa Farid karena kebenciannya pada sahabatnya yang berzina (Salah jika membenci orang yang melakukan maksiat. Tapi bencilah perbuatannya. Kitab Duratun Nasihin menerangkan bahwa seseorang yang membenci orang yang berbuat maksiat, bukan perbuatan maksiatnya, maka sebelum mati orang itu akan diuji oleh Allah dengan cobaan yang sama). Mereka berlaku layaknya suami istri bahkan mengarah ke zina besar, hal ini disebabkan keyakinan mereka akan menikah dan terlalu akrab bertelepon selama ini serta ibu Sifa yang memberi kesempatan mereka untuk berdua-duaan. Sejak kejadian itu Farid jadi membenci hal-hal yang berbau porno bahkan dia membenci Sifa karena dia merasa Sifalah yang membuka peluang itu dan memintanya menghamili dirinya, agar diijinkan menikah. Farid sengaja membuat Sifa marah dan menyalahkannya, akhirnya Sifapun minta putus. Tetapi hal itu membuat Farid sedih karena diapun menyadari bahwa dia juga bersalah. Dan dia berusaha menyambung kembali hubungannya dengan Sifa tetapi keputusan Sifa untuk berpisah sudah bulat bahkan dia mengganti no telponnya. Farid sangat menyesal dan dia teringat kata-kata pak Kholik “Kalau sudah ada calon langsung saja menikah, jangan mengkhawatirkan soal rezeki. Yang penting setelah menikah nanti ada salah satu yang saling menjaga. Maksudnya menjaga adalah bersabar, mau mengalah, mau mengerti. Memang sebaiknya dua-duanya menjaga. Itu namanya saling memberi dan menerima. Tapi kalau dua-duanya tidak bisa karena itu sangat sulit, maka harus ada salah satu yag menjaga, istri atau suami.” Dan dia merasa dia belum bisa menjaga Sifa.
Dalam novel ini banyak menggunakan kata-kata vulgar, mungkin bagi penulis untuk memperjelas maksud cerita. Banyak informasi yang saya peroleh dari membaca novel ini diantaranya tentang keinginan orang tua (mungkin sebagian besar orang tua) adalah mereka tidak pernah meminta balasan. Yang mereka minta dari anak-anaknya hanyalah menjadi anak yang shalih. Mereka akan senang bila memiliki anak-anak yang shalih, bahagia dan mapan. Bagi mereka, itu lebih berarti daripada uang segunung
Dan tentang nafsu laki-laki dan wanita yaitu perbandingan nafsu laki-laki dan wanita itu satu banding Sembilan. Nafsu wanita itu tidak tampak dari luar seperti laki-laki karena memiliki lima malu, sementara laki-laki satu malu. Kelima malu wanita kan hilang satu per satu hingga tinggal satu. Pertama saat wanita menikah, Kedua saat bersetubuh, Ketiga saat melahirkan, Keempat saat menyusui. Oleh karena itu wanita yang sudah menikah, bersetubuh, melahirkan dan menyusui akan kelihatan lebih berani seperti laki-laki dibandingkan anak gadis.

Monday, November 15, 2010

Madah Cinta Sholihah


Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang gadis remaja, Sholihah yang mengalami kekecewaan dalam hidupnya. Sejak ayahnya sakit ibu sholihah harus bekerja menjadi TKW untuk membiayai sekolah , biaya pengobatan Sholihah karena penyakit kronisnya sejak lahir dan biaya hidup sholihah. Awal kekecewaan Sholihah  bermula saat ibunya dipenjara dan divonis mati karena dituduh membunuh majikan laki-lakinya secara terencana padahal kenyataannya ibunya tidak sengaja membunuh majikannya saat ia akan diperkosa.
Dan setelah mendengar kabar itu ayah Sholihahpun meninggal. Karena kesedihan dan merasa ketidakadilan dalam hidupnya, akhirnya membuat Sholihah yang dulu gadis pendiam, pemalu dan murah senyum kini menjadi gadis yang suka berteriak menjelek-jelekan Allah dan Rasulullah, sampai-sampai ia diusir dari kampungnya. Peristiwa pengusiran itu dimuat dimedia massa karena saat itu setelah beberapa hari ia diikat didepan masjid dan tidak diberi makan, diru’yah dan diusir dari kampung dengan cara tiga langkah lalu sujud begitu terus  sampai akhirnya ia pingsan dan dibawa oleh seorang laki-laki, Neo yang menyukainya sejak pertemuan di counter hp tempat Sholihah bekerja.Neo merawat Sholihah di rumahnya. Karena tersebarnya berita itu maka Sholihah dipecat dari pekerjaannya dan beasiswa kuliahnya diputus serta iapun diusir oleh masyarakat sekitar rumah Neo. Akhirnya Sholihahpun berjalan tanpa tujuan, saat ia kelaparan ia bertemu dengan 3 anak kecil perempuan,Ira, Atti dan Meha serta 1 anak laki-laki Junaedi yang sedang menaiki becak tempat mengumpulkan barang-barang hasil mulung, lalu salah satu anak perempuan itu menyerahkan makan siangnya untuk Sholihah dan akhirnya Sholihahpun tinggal bersama mereka disebuah gubug  sebagai pemulung bersama mereka.
 Suatu hari penyakit Sholihah, kangker darah kambuh sehingga harus dirawat di Rumah Sakit, saat itulah datang utusan dari Arab,dari istri majikan ibunya. Ibunya memohon kepada istri majikannya sebelum dia dihukum mati agar istri majikannya memberikan uang untuk operasi Sholihah. Awalnya Sholihah menolak pemberian itu, tetapi setelah dia mengetahui bahwa Meha kecelakaan dan membutuhkan uang, maka Sholihahpun menerimanya. Kemudian dia melarikan diri menuju pemakaman ayahnya, tetapi di tengah perjalanan ia mendengar berita televisi bahwa ibunya telah meninggal karena tak tahan dengan siksaan selama di penjara. Dan akhirnya setelah melakukan sholat Sholihahpun menemui ajalnya.
Novel ini menunjukkan kepada kita bahwa kekuatan aqidah sangat dibutuhkan agar tetap kuat melalui berbagai hal yang tidak diinginkan dalam kehidupan, kendati sejatinya di atas semua ujian hidup itu kita mesti tetap tersenyum karena selalu ada Sentuhan Cinta Ilahi dan tak pernah membuat kita berhenti dari mengharap Rahmat Allah. Seperti halnya do’a yang diucapkan Sholihah :
Ya Allah , aku menangis karena takut terkena siksaMu
Ya Allah, aku menangis karena takut terkena murkaMu
Ya Allah, aku menangis karena takut terputus oleh rahmatMu
Tangisku untuk melebur dosa-dosaku
Tangisku untuk membersihkan berbagai aib
Tangisku adalah untuk menjadi kekasihMu

Saturday, November 6, 2010

Anakku Dibunuh Israel

 Buku ini berisi kisah nyata tentang terbunuhnya Imad Fayez Mugniyah yang disinyalir dilakukan  oleh Israel yaitu pada 12 Februari 2008 mobil misterius yang berisi bom itu singgah di depan rumahnya dan meledakkan tubuhnya hancur berkeping nyaris tak tersisa. Karena catatan perjuangannya nyaris mirip dengan catatan perjuangan Che Guevara maka penulis berinisiatif menjulukinya ‘Che Guevara’ Timur Tengah.
Berbagai organisasi ia ikuti mulai dari Al Fatah, PLO, Syiah Amal sampai Hizbullah (kepala staff sayap militer, tangan kanan Hasan Nasrullah) Dia berpikir bahwa madzab dalam sebuah organisasi tidaklah penting, namun yang jauh lebih penting bahkan terpenting adalah orientasi dan komitmennya bagi perdamaian, kemanusiaan dan kemerdekaan tanah airnya. Imad Mugniyah adalah sosok super misterius, membaca dirinya berarti kita telah membaca peta jaringan intelijen terhandal dan tercanggih dunia. Sampai-sampai Robert Baer (Pejabat Intelijen AS,CIA) mengatakan “ Bisa jadi Imad adalah operatif terhandal dan terpandai yang (CIA) pernah hadapi dibandingkan yang lain termasuk KGB. Bahkan ibunyapun melihat foto Imad setelah kematiannya Ibunya hanya memiliki foto masa kecilnya dan tidak mempunyai banyak kenangan tentangnya. Kata-kata yang diucapkan ibu Imad Mugniyah saat ia meninggal “ Satu-satunya kesedihan yang saya rasakan saat ini adalah saya tidak punya anak muda yang dapat kuberikan kembali di jalan jihad dan perjuangan. Saya rela keti anak saya syahid di jalan jihad. Setiap kali kita menghadiahkan seorang syahid di jalan jihad dan perjuangan, semangat kita kan semakin bertambah kuat untuk berjuang. Para musuh ! jangan membayangkan bahwa mereka telah mengalahkan kami. Ketahuilahkami tidak kalah dan tidak pernah kalah. Seandainya saya punya anak banyak yang dapat melanjutkan jalan perjuangan, maka akan saya pesembahkan semua pada Allah”. Dari kata-kata ibu Mugniyah sangat menunjukkan keikhlasan seorang ibu menyerahkan anaknya di jalan Allah dan menyadari bahwa anak adalah titipan Allah yang diamanahkan kepadanya untuk  dijadikan sebagai pasukan Allah menyebarkan dan mempertahankan Islam dibumiNya.
Sedemikian dahsyatnya kebencian AS, Israel dan sekutu-sekutu mereka terhadap sosok Mugniyah hingga mereka menjulukinya dengan predikat ‘The Master of Teror’. Hanya Osamah bin Laden –pasca tragedy 9/11 yang mampu melampaui peringkat pertamanya dalam daftar ‘Most wanted Terrorist’ (The London Financial Time). Danny Yatom (mantan kepala Mossad, Badan Rahasia Israel) menjulukinya Teroris Tak Bermuka “Pergerakannya sangat hati-hati jejaknya begitu rahasia, sehingga jangankan menjamahnya mendapatkan gambarnya saja susah.”. Mugniyah adalah sosok tak terlihat di balik kesuksesan Hizbullah dalam mengalahkan Israel dalam perang 33 hari tahun 2006 di Libanon. Sehingga secarik informasi tentang dirinya dan kepala Mugniyah dihargai $ 5 juta ( Rp.50 Milyar).
Saat pemakaman anak kandung Imad, Jihad Mugniyah yang menyatakan “Aku tidak pernah melihat ayahanda kecuali sebagai ayah yang sangat menyayangi anak-anaknya, membimbing dengan penuh perhatian dan mendidik dengan keseriusan, walau banyak beban lain yang harus dipikulnya. Ayahanda ..kau selalu tenang dan dermawan dalam hidupmu, Sebagaimana dalam kesyaidanmu. Sedangkan kami anak-anakmu dan teman-teman yang besar dalam madrasah perjuanganmu akan melanjutkan jalan suci, jalan para nabi dan imam, jalan manusia-manusia yang merdeka dan jiwa-jiwa yang besar, betapapun besar pengorbanan yang harus kami berikan.” Hal ini menunjukkan dengan kematian ayahnya tak melemahkan perjuangannya tetapi sebaliknya lebih mengobarkan semangat jihad.  Sayyid Hasan Nasrullah (seketaris jenderal Hizbullah)sebagai penghormatan pada Mugniyah “Mugniyah adalah bagian dari sekelompok tentara Allah yang tak dikenal di bumi, tetapi di kenal di langit. Seorang yang jihad, ibadah malam, kelelahan dan kehidupannya telah diperdagangkan hanya kepada Allah.
Dengan kematian Imad Mugniyah jangan dikira akan melemahkan perjuangan umat Islam tapi malah sebaliknya membakar semangat mereka untuk lebih bejuang lagi.

Wednesday, November 3, 2010

Hamidah

Novel ini menceritakan tentang kisah cinta pemuda Mesir, Nabil yang masih keturunan jauh dengan Rasulullah mencintai Hamidah anak seorang pedagang yang dari keturunan orang biasa. Cinta mereka tak disetujui ayah Nabil karena perbedaan derajat dan silsilah, walaupun ayah Hamidah adalah teman akrab ayah Nabil tapi setelah mengetahui kalo anak-anak mereka menjalin hubungan maka timbul kebencian dihati ayah Nabil. Nabil sering berkunjung ke rumah Hamidah dan ngobrol dengan ayah Hamidah yang ia anggap lebih bijaksana, sehingga banyak nasehat yang ia dapatkan dari ayahnya Hamidah diantaranya ‘kau harus bangga dengan kebaikan yang kau lakukan, karena rasa bangga itu akan membuatmu menjaganya atau bahkan meningkatkannya’. Dan pada puncaknya yang membuat Nabil berniat meninggalkan daerahnya saat ayahnya mau menikahkan dia dengan gadis lain yang sederajat. Akhirnya Nabil pergi merantau sampai tiba di Indonesia, Cilegon. Di Indonesia dia ditolong oleh seorang laki-laki tua yang memiliki anak perempuan,Salamah. Kehidupan mereka sangat miskin tapi tak keberatan dengan keberadaan Nabil diantara mereka. Nabil sering mengirimkan surat untuk Hamidah lewat temannya bila ada kapal Mesir yang datang ke Indonesia. Tapi  masalah muncul ketika Salamah mulai tertarik pada Nabil, akhirnya hal itu diketahui ayahnya dan ayah Salamah meminta tetua desa melamar Nabil untuk Salamah, Walaupun dengan berat hati Nabil menerimanya  karena balas jasa yang ingin ia berikan untuk keluarga itu lebih mendominasi dalam dirinya dibanding cintanya pada Hamidah. Tapi sejak hari pertama setelah ijab qabul Nabil belum menyentuh Salamah karena ia tak bisa memungkiri dirinya yang masih mencintai Hamidah dan tidak mencintai istrinya. Dan pada akhirnya Hamidah dan ayahnya pindah ke Indonesia yang diantara maksudnya adalah untuk menemui Nabil. Dan tanpa diduga merekapun bertemu di pelabuhan, antara senang dan sedih Nabil melihat Hamidah dan akirnya dia mengaku kepada Hamidah kalo dia sudah menikah tapi ia akan tetap mencintai Hamidah sampai kapanpun.
Novel ini ceritanya bagus karena cinta yang mereka rasakan masih dalam syariat agama tetapi yang menurut saya tidak sesuai dengan judunya adalah kata-kata Nabil pada Hamidah yang akan selalu mencintainya walaupun sudah menikah dengan Salamah. Ini menunjukkan bahwa cinta Nabil belum bersujud seperti yang tertera di judul ‘Ketika Cinta Bersujud’ Jika cintanya telah bersujud kepada Sang Pencipta Cinta maka dia akan berusaha mencintai istrinya yang sah dihadapan Allah, cinta inilah yang suci dan ia akan berusaha melupakan serta menghapus citanya pada Hamidah.

Monday, November 1, 2010

Biarkan Aku Jadi Milik-Mu

Novel ini merupakan buku kedua dari Trilogi karya Gola Gong ini, buku pertamanya berjudul  Pada Mu aku bersimpuh dan buku ketiganya adalah tempatku disisiMu. Novel ini mengisahkan kemelut yang dihadapi Hakim,dia menyimpan rahasia ketika dia di Kairo yaitu dia telah memiliki istri, Namlok warganegara Thailand, dan seorang anak perempuan, Aisyah.Rahasia itu semakin terpendam ketika ayahnya meninggal dan meninggalkan wasiat dia harus menikahi Anah, seorang dokter . Akhirnya Hakimpun dengan terpaksa menikahi Anah, tapi sejak hari pertama setelah ijab qabul Hakim belum pernah menjamah Anah. Sampai akhirnya Hakim mengajak Anah menemui Namlok istrinya dan Aisyah anaknya. Walaupun sempat bersitegang tapi akhirnya dengan kebijaksaan Anah merekapun menerima keadaan dan mengajak Namlok dan Aisyah berkumpul bersama di Indonesia, belum lama sampai di rumahnya Hakim dihajar oleh Bashir adiknya yang sudah mengetahui rahasianya sampai akhirnya nyawa Hakim tak terselamatkan. Karena kesedihan yang berturut-turut membuat Namlok memutuskan untuk pulang kembali ke Bangkok,sedangkan pembagian laba perusahaan yang merupakan warisan dikirim ke rekeningnya untuk masa depan Aisyah. Setelah masa iddah Anah selesai walaupun sebenarnya tidak perlu karena Anah masih perawan, Bashir melamar Anah, pacarnya, sebelum ayahnya menikahkannya dengan Hakim. Akhirnya Anahpun menerima lamaran Bashir.
Novel ini menunjukkan kepada kita bahwa sebuah rahasia suatu saat pasti akan terungkap, dan setiap kebohongan akan diikuti dengan kebohongan-kebohongan selanjutnya. Selain itu kebijaksanaan saat menghadapi masalah sangat diperlukan karena masalah yang diselesaikan dengan amarah maka akan menimbulkan masalah yang baru. Dan jika setiap masalah yang kita hadapi selalu meminta petunjuk Allah maka InsyaAllah jalan keluar yang baik akan diperoleh. Dan kita tahu disini mungkin kekuatan nafsu amarah lebih besar dan menguasai diri seseorang dibandingkan nafsu seksual, yaitu saat Bashir sanggup menolak tawaran Diana adik tiri Anah untuk ‘bersenang-senang’ tetapi ia tidak sanggup menahan gejolak amarahnya kepada Hakim kakaknya. Akantetapi  itupun tergantung seberapa besarkah posisi nafsu-nafsu  itu menguasai diri masing-masing orang.

Kasidah-kasidah Cinta

Novel ini mengisahkan tentang dua daerah yang dipisahkan oleh pegunungan Kendeng yang memiliki perbedaan kultur. Tempelsari  merupakan dukuh di sebelah utara pegunungan Kendeng yang agamis, penghidupannya diperoleh dari sawah, ladang serta ternak yang mereka miliki, para wanita terkenal paling cantik dibandingkan daerah lain terutama Sriwiji anak tetua Tempelsari (Ki Patmo) sedangkan  Randualas adalah dukuh di sebelah selatan pegunungan Kendeng dimana para perampok, penjahat, orang-orangnya suka maksiat tinggal, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka mengambil dari pegunungan Kendeng  dan memburu hewan-hewan liar di dalamnya dan para prianya terkenal paling tampan daripada daerah lain terutama  Nugroho anak tetua Randualas (Ki Singo). Kisah tragis dimulai saat bertemunya Sriwiji dan Nugroho secara tidak sengaja saat Nugroho mengejar kijang yang berlari sembunyi di kaki Sriwiji. Pertemuan itu membuat Nugroho jatuh hati  dan pada pertemuan berikutnya membuat Nugroho tertarik mempelajari Islam, dan akhirnya mereka membuat kesepakatan bertemu setiap hari diatas pegunungan Kendeng. Hal inilah yang menyulut fitnah diantara pemuda-pemudi Tempelsari yang pernah memergoki mereka berduaan. Dan terjadi pertengkaran antara pemuda Randualas dan Tempelsari dan sampai akhirnya terjadi pertempuran yang menyebabkan banyak korban. Akhirnya atas usul Parno, pemuda yang menaruh hati pada Sriwiji,menyuruh  Sriwiji pergi ke daerah tetangga bersama Nugroho untuk menemui Kyai Muchtar dan menikah disana. Diharapkan dengan kepergian mereka maka akan menghentikan pertempuran, tapi malah kebalikannya yang terjadi pertempuran semakin sengit sampai akhirnya Parnopun terbunuh, akhirnya para tetua dusun berniat untuk bertemu menyelesaikan masalah ini dengan baik-baik, tetapi mereka malah diculik oleh masing-masing dusun. Karena mendengar ayah mereka diculik maka Sriwiji yang dalam keadaan hamil dan Nugroho kembali ke dusun masing-masing untuk membebaskan ayah mertua mereka , tapi kedatangan mereka malah menimbulkan kemarahan para pemuda dusun dan akhirnya mereka berdua dipukul dan dihajar oleh pemuda dusun masing-masing sampai akhirnya Sriwiji lari ke atas pegunungan kendeng dan melahirkan disana, setelah melahirkan bayinya Sriwijipun menemui ajalnya .  Nugroho menyusul istrinya  ke atas pegunungan Kendeng dan iapun mati disamping istrinya. Dengan kematian Nugroho dan Sriwiji di puncak pegunungan Kendeng, maka perdamaianpun terjadi antara warga dukuh Tempelsari dan Randualas. Di masa yang akan datang kedua dukuh itu akan disatukan dengan nama Randusari, sebagaimana anak Sriwiji dan Nugroho yang diberi nama Lanang Randusari.
Buku ini memiliki gaya bahasa yang sangat puitis dalam menggambarkan keindahan alam ataupun rupa seseorang. Hikmah yang bisa kita ambil dalam cerita ini adalah walaupun kebaikan yang ingin kita sampaikan tapi jika jalan yang kita tempuh tidak sesuai syariat maka akan berakhir tak baik. Seperti halnya Sriwiji yang berniat mengajari Nugroho Islam tapi dilakukan secara berkholwat (berdua-duaan tanpa mukhrim) maka menimbulkan fitnah dan berakhir dengan kematian mereka berdua walaupun memang hidup dan mati semua ditangan Allah. Tetapi kita harus tetap berusaha selalu di jalanNya.

Lautan Cinta

 Buku ini berisi kumpulan cerita pendek yang merupakan cerita nyata dari orang-orang yang melihat kebesaran dan keagungan Allah saat berada di tengah lautan. Diantaranya kisah Didit yang hilang ditengah lautan dan diselamatkan sepasang lumba-lumba . Hal ini adalah salah satu bukti betapa Allah MahaBesar dan Maha Penolong . Kisah lain menceritakan tentang keinginan Nano untuk ikut bertugas dan naik kapal Amurang karena menurut perhitungannya ia  akan mendapat gaji lebih dari tugasnya itu sehingga ia bisa mencari rumah kontrakan yang lebih baik. Ternyata ia tidak bergabung dalam tim kapal Amurang, ia malah dikirim ke Cirebon, daerah yang sama dengan mertuanya. Pada awalnya Nano kecewa dan menyesalkan hal itu terjadi bahkan ia menghadap ke atasannya dan minta supaya dia ikut berangkat bersama kapal Amurang, tetapi setelah beberapa minggu berlalu Nano bersyukur ia tidak berangkat bersama kapal Amurang karena ia mendapat kabar bahwa kapal Amurang hancur karena badai laut, beberapa temannya meninggal dan sebagian luka parah. Dan masih banyak kisah-kisah lainnya yang sangat menarik dan penuh hikmah.
Buku ini sangat bagus untuk dibaca selain berisi kisah yang penuh hikmah dan makna juga terdapat ayat-ayat Allah yang berhubungan dengan kisah-kisah tersebut  sehingga kita mendapatkan tafsiran ayat-ayat Allah dari kisah-kisahnya. Buku ini menunjukkan kepada kita begitu banyak bukti-bukti kebesaran Allah di lautan yang sangat mempesona dan menyimpan banyak misteri.