Resensi Buku

101 DATING

Buku ini bercerita tentang  seorang gadis bernama Jo yang tomboy, dia secara tidak sengaja menjawab” ya” atas pertanyaan Kas “Maukah kau menjadi pacarku ?” tapi karena dia berada dalam lingkungan keluarga yang Islami dengan tiga kakaknya yang sering disebut Jo sebagai makhluk steril selalu mengatakan bahwa “ Pacaran itu boleh aja Jo tapi nanti setelah menikah. Dan pacaran sebelum nikah itu gak ada gunanya, yang ditampilin hanya baik-baiknya saja, bahkan bisa mengarah pada zina.” Sikap Jo terhadap Kas tak berubah sebelum dan sesudah jadi pacar, sama saja sehingga Kas merasa tak pacaran dengan Jo bahkan dalam date mereka berdua tidak seperti orang pacaran pada umumnya. Misalnya pulang bareng naik kereta, makan rame-rame dan yang Jo sebut ‘pacaran sehat’ yaitu olah raga pagi. Jo pernah tanya pada Kas apa beda pacaran dengan teman dan semua jawaban Kas dapat disangkal Jo misalnya : klo pacaran ada yang perhatian – teman juga, ada yang jaga kita-teman juga, ada yang traktir makan atau beliin sesuatu-teman juga.Intinya tidak ada beda teman dan pacar, makanya dia jawab ya saat diminta jadi pacar Kas.
Dalam perjalanan pacaran mereka berdua  beberapa teman Jo  hamil di luar nikah, hal itu membuat Jo berpikir ulang tentang arti pacaran. Dan memang sejak mengenal Jo ,Kas berubah menjadi laki-laki  yang lebih menghargai wanita ,walaupun sebelum mengenal Jo dia telah pacaran 12x, dan akhirnya Kas yang memutuskan Jo dengan mengatakan “aku tak berani bertanggung jawab atas sikapku nanti kepadamu”
Buku karangan  Asma Nadia ini sangat bagus untuk dibaca terutama para remaja, bahasanya sangat ringan dan gaul sehingga mudah dipahami maksud isi buku dan asyik dibaca. Ada bebrapa hikmah yang bisa saya ambil dari buku ini, yaitu :
·         Cara kakak-kakak Jo mendekati dan menasehati Jo dengan tanpa memaksa tapi memberi gambaran baik buruknya dari sikapnya, misalnya: cara berpakaian, pakai jilbab dan pacaran
·         Ada beberapa hal yang bisa menunjukkan pada kita kerugian dari pacaran, dan status pacaran hanya merupakan terbukanya pintu gerbang kesucian oleh syetan yaitu mereka berhak berdu-duaan, bersentuhan, berpelukan, berciuman dan atas nama cinta menyerahkan kesuciannya.
          --------------------------------------------------------------------------------------


CHILDREN of HEAVEN

Buku ini mengisahkan perjuangan seorang anak laki-laki 9 tahun, Ali, yang berusaha mendapatkan sepatu baru untuk adiknya Zahra. Sepatu Zahra hilang setelah diperbaiki Ali dipasar dan akhirnya Zahra pergi ke sekolah memakai sepatu Ali. Zahra masuk pagi dan Ali masuk siang sehingga mereka bergantian memakai sepatu ke sekolah, dan hampir setiap hari Ali terlambat sampai ke sekolah dan tak jarang kepala sekolah menghukumnya. Kehidupan mereka yang pas-pasan semakin sulit karena ibunya sakit kangker sehingga gaji ayahnya banyak dikeluarkan untuk biaya berobat ibunya.
Dan akhirnya Ali mengikuti lomba lari karena diberitahukan bahwa hadiah ketiga adalah sepatu sehingga dia berniat mendapat peringkat tiga yang pada akhirnya dia mendapat nomor satu. Ali tidak senang mendapat peringkat pertama karena dia ingin nomor tiga supaya mendapat hadiah sepatu untuk adiknya Zahra.  Yang pada akhirnya usaha dan do’a mereka mendapat jawaban dari Allah dimana biaya berobat ibunya ditanggung oleh kantor ayahnya sehingga ayahnya bisa membelikan mereka berdua sepatu