Wednesday, November 3, 2010

Hamidah

Novel ini menceritakan tentang kisah cinta pemuda Mesir, Nabil yang masih keturunan jauh dengan Rasulullah mencintai Hamidah anak seorang pedagang yang dari keturunan orang biasa. Cinta mereka tak disetujui ayah Nabil karena perbedaan derajat dan silsilah, walaupun ayah Hamidah adalah teman akrab ayah Nabil tapi setelah mengetahui kalo anak-anak mereka menjalin hubungan maka timbul kebencian dihati ayah Nabil. Nabil sering berkunjung ke rumah Hamidah dan ngobrol dengan ayah Hamidah yang ia anggap lebih bijaksana, sehingga banyak nasehat yang ia dapatkan dari ayahnya Hamidah diantaranya ‘kau harus bangga dengan kebaikan yang kau lakukan, karena rasa bangga itu akan membuatmu menjaganya atau bahkan meningkatkannya’. Dan pada puncaknya yang membuat Nabil berniat meninggalkan daerahnya saat ayahnya mau menikahkan dia dengan gadis lain yang sederajat. Akhirnya Nabil pergi merantau sampai tiba di Indonesia, Cilegon. Di Indonesia dia ditolong oleh seorang laki-laki tua yang memiliki anak perempuan,Salamah. Kehidupan mereka sangat miskin tapi tak keberatan dengan keberadaan Nabil diantara mereka. Nabil sering mengirimkan surat untuk Hamidah lewat temannya bila ada kapal Mesir yang datang ke Indonesia. Tapi  masalah muncul ketika Salamah mulai tertarik pada Nabil, akhirnya hal itu diketahui ayahnya dan ayah Salamah meminta tetua desa melamar Nabil untuk Salamah, Walaupun dengan berat hati Nabil menerimanya  karena balas jasa yang ingin ia berikan untuk keluarga itu lebih mendominasi dalam dirinya dibanding cintanya pada Hamidah. Tapi sejak hari pertama setelah ijab qabul Nabil belum menyentuh Salamah karena ia tak bisa memungkiri dirinya yang masih mencintai Hamidah dan tidak mencintai istrinya. Dan pada akhirnya Hamidah dan ayahnya pindah ke Indonesia yang diantara maksudnya adalah untuk menemui Nabil. Dan tanpa diduga merekapun bertemu di pelabuhan, antara senang dan sedih Nabil melihat Hamidah dan akirnya dia mengaku kepada Hamidah kalo dia sudah menikah tapi ia akan tetap mencintai Hamidah sampai kapanpun.
Novel ini ceritanya bagus karena cinta yang mereka rasakan masih dalam syariat agama tetapi yang menurut saya tidak sesuai dengan judunya adalah kata-kata Nabil pada Hamidah yang akan selalu mencintainya walaupun sudah menikah dengan Salamah. Ini menunjukkan bahwa cinta Nabil belum bersujud seperti yang tertera di judul ‘Ketika Cinta Bersujud’ Jika cintanya telah bersujud kepada Sang Pencipta Cinta maka dia akan berusaha mencintai istrinya yang sah dihadapan Allah, cinta inilah yang suci dan ia akan berusaha melupakan serta menghapus citanya pada Hamidah.

1 comment:

  1. Assalamualaikum ..
    Saya penggemar novel buku ini sejak 10 tahun yg lalu .. dulu saya sering membaca, tapi sekrang saya tidak punya buku ini lagi .. saya bisa mnta tolong .. antum adakah punya buku ini saya mau beli walaupun salinannya .. hubungi saya yaa .. saya mohon ..
    Ini no hp saya 085252772033
    Sya dri kalimantan tengah, kota palangkaraya

    ReplyDelete